Tweet |
PUTRICANDRAMIDI - Pasukan pengawal presiden atau paspampres yang mengawal Presiden Afrika Selatan (Afsel) Jacob Zuma dinilai keterlaluan. Mereka menangkap dan menyiksa seorang pelajar gara-gara ia diduga unjuk jari tengah.
Si pelajar yang bernama Chumani Maxwele, sebagaimana diberitakan Reuters, sedang jogging saat iring-iringan Presiden Zuma melintas. Iring-iringan dengan sirine lengkap itu nyaris menabrak Maxwele.
Tak disangka, kendaraan paspampres kemudian berhenti dan para petugas menangkap mahasiswa University of Cape Town itu. Hal ini tak termasuk otoritas paspampres. Apalagi, mereka juga kasar dan menyiksa Maxwele.
"Komnas HAM Afsel menyatakan paspamres Presiden Zuma telah melanggar hak Maxwele. Mereka menangkap dan menahan Maxwele atas dugaan mengacungkan jari tengah ke konvoi polisi," demikian komisi tersebut, mengenai insiden pada Februari 2010.
Maxwele menyatakan pada media bahwa ia tak mengacungkan jari tengahnya dan hanya melambai agar konvoi segera berlalu. Namun, paspampres sudah terlanjur menyerang dan menuding ia tak menghormati presiden.
Para penjaga itu kemudian dijuluki blue light bullies oleh oposisi. Mereka juga pernah dituding menembak pengendara sepeda motor karena tak menyingkir dengan cepat saat konvoi presiden lewat, pada 2008 lalu.
Presiden Zuma juga melayangkan tuntutan kriminal terhadap seorang pria karena menumpahkan minuman ke sang presiden saat menyaksikan pacuan kuda.
--
Source: http://candramidi.blogspot.com/2011/07/acungkan-jari-tengah-pelajar-ditangkap.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar